Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Mengasuh Anak Autis

Pada tahun 80-an, angka anak autistik adalah 1:5000. Sekitar tahun 2010-an angka tersebut meningkat menjadi 1:88 (CDC USA). Sampai saat ini angka tersebut terus berkembang. Di Indonesia sendiri belum ada data secara pasti. Namun jika dilihat dari kondisi di luar negeri ini memprihatinkan. Lalu bagaimana cara mengasuh anak yang terlah terdiagnosa autisme?  Waktu itu saya sempat bertemu dengan seorang ibu yang anaknya mengalami autisme. Menurut beliau, cara mengasuh anak autisme tidak beda jauh dengan anak pada umumnya. Anak autisme juga harus dilatih untuk menjadi mandiri. Hanya saja, orang tua harus lebih mengerti maunya anak. Mungkin mereka sulit untuk mengungkapkannya dalam berkomunikasi, tetapi orang tua bisa melihatnya dari gerak-gerik yang ditunjukannya.  Sebelum kita mengasuh anak autisme, orang tua harus lebih siap dalam mental maupun fisik. Orang tua harus menerima dengan semua yang diberikan oleh Tuhan. Setelah itu, orang tua harus mengetahui apa itu autisme, bagaiman

Autisme

Mungkin bagi kita sudah tidak asing mendengar kata Austisme . Namun banyak orang salah beranggapan dengan autisme itu sendiri. Autisme itu bukan sebuah penyakit, tidak menular, bukan sakit jiwa, bukan juga anak idiot. Autisme merupakan gangguan perkembangan dalam bidang sosial, komunikasi, perilaku, emosi, sensorimotornya. Gejala-gejala gangguan ini dapat terlihat dari sejak lahir. Atau mungkin banyak juga dari lahir, kondisi anak berkembang dengan baik, namun kisaran umur 1 sampai 3 tahun mengalami kemunduran. sebagai orang tua, harus cermat dan teliti dalam memerhatikan anaknya agar tidak terlambat dalam penanganannya. Sebagai orang awam kita tidak boleh langsung men- judge seseorang bahwa mengalami gangguan autisme. Sebaiknya jika merasa anak anda mengalami gejala autisme segera berkonsultasi ke psikolog atau ke dokter yang menangani perkembangan anak. Sebab hanyak mereka yang dapat mendiagnosa apakah anak anda mengalami gangguan autisme atau tidak, bukan terapis, bukan juga gur