Psikologi Industri dan Organisasi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang tingkah-laku manusia. Seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa
karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Psikologi memiliki
beberapa sub bidang seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi
Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri
& Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak
& Remaja.
Psikologi industri dan organisasi adalah
studi tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan aspek pekerjaan dan
aplikasi pengetahuan untuk menurunkan masalah manusia dalam pekerjaan (Pappu,
2002).
Psikologi Industri dan Organisasi merupakan
bidang khusus yang memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu
Psikologi bagi masalah-masalah individu dalam perusahaan yang secara khusus
menyangkut penggunaan sumber daya manusia dan perilaku organisasi. Psikologi
Industri dan Organisasi juga meliputi interaksi
individu di dalam kelompok, dimana pokok bahasannya biasanya terkait dengan dinamika
kelompok, proses kelompok dan komunikasi dalam kelompok. Kajian diskusi dari Psikologi
industri dan organisasi juga meliputi aspek individu, dimana hal ini meliputi aspek rekruitmen dan seleksi,
perencanaan karir, pengembangan individu, proses belajar dalam organisasi atau
dalam lain disebut “manajemen sumber daya manusia”. Sehingga terdapat tiga ruang
lingkup yang menjadi kajian Psikologi industri dan organisasi yaitu organisasi, kelompok dan juga individu.
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Menurut Dr. A. Lysen, kata
individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Kelompok
adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan
saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka
panjang dan pertumbuhan diri.
Organisasi adalah
sekumpulan idividu yang berkumpul karena memiliki tujuan bersama, dan
menyepakati distribusi hak dan kewajiban untuk mencapai tujuan tersebut. Agar
organisasi dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, organisasi
tersebut perlu mampu mengelola salah satu aset mereka, yaitu manusianya.
Organisasi perlu mengerti dinamika tingkah laku manusia dalam situasi
organisasi.
Peran Psikologi dalam perusahaan,
menurut John Miner dalam bukunya Industrial-Organizational
Psychology (1992), dapat dirumuskan dalam 4 bagian
· Terlibat
dalam proses input: melakukan rekrutmen, seleksi, dan penempatan karyawan.
· Berfungsi
sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktivitas: melakukan
pelatihan dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik-teknik
pengawasan kinerja, meningkatkan motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan
sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas karyawan..
· Berfungsi
sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan: melakukan
hubungan industrial (pengusaha-buruh- pemerintah), memastikan komunikasi internal
perusahaan berlangsung dengan baik, ikut terlibat secara aktif dalam penentuan
gaji pegawai dan bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkannya, pelayanan
berupa bimbingan, konseling dan therapi bagi karyawan-karyawan yang mengalami
masalah-masalah psikologis.
· Terlibat
dalam proses output: melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas perusahaan,
mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan. Dengan melihat peran tersebut diatas
maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi berperan dalam semua aspek-aspek
individual yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi.
Bagaimana para Psikolog memaksimalkan
perannya dalam perusahaan merupakan tantangan bagi para profesional di bidang
Psikologi untuk bersaing dengan para lulusan dari bidang-bidang ilmu lain
seperti Ekonomi, Hukum, dll. (Pappu, 2002).
Bagian personalia merupakan tempat
dimana psikolog industri dan organisasi sering ditemukan, karena pekerja
terpilih dan terlatih merupakan tanggungjawab utama bagian ini. Beberapa
perusahaan besar memperkerjakan satu atau lebih psikolog untukbekerja di
personalia. Perusahaan lain menggunakan layanan dari psikolog industry dan organisasi
yang bekerja untuk firma konsultasi independent.
Mereka mengajarkan personalia dan general
manager menempatkan prinsip psikologi dalam bekerja untuk membantu orang lebih
efektif untuk menjalankan tujuan dari perusahaan.
Psikolog industri dan organisasi lain
bekerja pada kepentingan konsumen atau pekerja daripada
perusahaan. Mereka dipekerjakan oleh
pemerintah seperti pekerjaan membantu konsumen membuat lebih banyak informasi
pilihan dalam pembelian mereka atau organisasi mempersembahkan perlindungan
tepat bagi pekerja.
Sumber:
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-individu-populasi-komunitas.html#
http://aatmandai.blogspot.com/2010/10/perilaku-individu-dan-kelompok-dalam.html
http://pio.psikologi.unair.ac.id/visi-dan-misi/pio-apa-dan-ruang-lingkupnya/
https://psikologi.ui.ac.id/psikologi-industri-dan-organisasi-2/
Komentar
Posting Komentar