Proses Pemaafan Worthington

Pada buku Five Steps to Forgiveness: The Art and Science of  Forgiving (Crown Publisher, 2003), Everett Worthington mengmukakan bahwa pemaafan berkaitan erat dengan membuat keputusan untuk memaafkan orang yang melukai kita (pemaafan desisional). Keputusan ini mengikatorang untuk tidak melakukan hal negatif, membalas dendam, dan mengharapkan orang yang menyakiti kita mendapatkan ganjaran atas apa yang dilakukan. 

Namun demikian, Worthington mengemukakan bahwa pemaafan desisional tidak selalu diikuti oleh pemaafan emosional. Pemaafan emosional merupakan pengalaman perubahan emosi terhadap orang yang menyakiti. Emosi yang negatif semula dialami, berkurang, menjadi netral, atau bahkan tergantikan dengan emosi positif terhadap pelaku, seperti simpati, rasa belas kasihan, atau bahkan (kadang-kadang) kasih. 

Five Steps to Forgiveness:
Recall the Hurt
Emphaty
Altruisms
Commitment
Hold on to Forgiveness



"While revenge weakens society, forgiveness gives it strength." − Dalai Lama

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspada Jacket Syndrome

Banyak dari peseta didik di sekolah menengah saat ditanya ingin kuliah dimana, pasti mereka menjawab dengan menyebutkan perguruan tinggi negeri ternama, seperti salah satunya Universitas beralmamater warna kuning, dibangdingkan mereka menyebutkan jurusan yang mereka inginkan. Saya pernah membaca buku berjudul “Waspada Jacket Syndrome” karya kak Robbani Alfan. Lalu apa hubungannya? Saya jelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud Jacket Syndrome. Jacket Syndrome adalah kondisi dimana orang-orang melihat dimana seseorang berkuliah dibandingkan melihat jurusannya. Hal ini menyebabkan orang terjebak dalam salah jurusan. Orang yang mengalami salah jurusan memiliki berbagai dampak negatif, seperti sulit menangkap ilmu dan yang sangat fatal adalah sulit lulus. Padahal, kuliah itu sendiri merupakan jenjang pendidikan terkahir yang dapat menentukan kita ke depannya. Sehingga yang terjebak jacket syndrome juga bayak yang mendapat pekerjaan tidak sesuai dengan jurusan kuliah yang ditempuh.
Baca selengkapnya

Laporan Kunjungan Museum Polri

Gambar
UNIVERSITAS GUNADARMA 2016 Laporan Observasi Kunjungan Museum Polri Disusun oleh: 1.        Afiya Annisa ( 10516280 ) 2.        Ghozi Rifqi ( 13516027 ) 3.        Rahayu Puji Utami ( 15516976 ) 4.        Rizna Imaniska (16516626) 5.        Yayang Karla Aprilia ( 17516736 ) Kelas : 1PA06 KATA PENGANTAR Segala puji serta syukur yang dalam kami panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,  karena berkat rahmat dan kemurahanNya makalah ini dapat saya selesaikan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Laporan Kunjungan ke Museum Polri. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam  pemahaman dan pengetahuan tentang  segala hal yang berkaitan dengan museum dimana hal tersebut sangat diperlukan untuk memeperluas pengetahuan mahasiswa tentang sejarah Polri khususnya, dengan suatu harapan lainya dimana makalah ini bisa lebih bermanfaat untuk mahasiswa dan bahkan umum. Makalah ini dapat disusun dan diselesaikan dengan b
Baca selengkapnya

Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-laku manusia. Seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa karena berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri & Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Psikologi industri dan organisasi adalah studi tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan aspek pekerjaan dan aplikasi pengetahuan untuk menurunkan masalah manusia dalam pekerjaan (Pappu, 2002). Psikologi Industri dan Organisasi merupakan bidang khusus yang memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu Psikologi bagi masalah-masalah individu dalam perusahaan yang secara khusus menyangkut penggunaan sumber daya manusia dan perilaku organisasi. Psikologi Industri dan Organisasi juga meliputi interaksi individu di dalam   kelompok,   dimana po
Baca selengkapnya