Manfaat Permainan Tradisional
Zaman sekarang, permainan tradisional sudah
banyak dilupakan oleh anak - anak, terutama mereka yang tinggal di perkotaan.
Sekarang ini sudah sangat jarang bahkan sulit menjumpai anak anak yang
memainkan permainan tradisional. Perubahan zaman yang menggeser semangat
anak-anak sekarang ini untuk mengenal permainan tradisional. Anak-anak sekarang
hidup di zaman yang serba canggih. Banyak faktor yang membuat anak tidak sempat
lagi menikmati menariknya berbagai permainan tradisional. Meskipun aksesnya
tradisonal, tetapi justru bermacam-macam manfaat ada dalam permainan
tradisional ini. Bergesernya minat anak-anak sekarang terhadap memilih
permainan yang lebih modern dan elektronik dipicu juga oleh keadaan ekonomi dan
faktor lingkungan tempat tinggal.
Bermain game online di tablet, aneka game di
mal, dan game berbasis elektronik lebih dipilih oleh anak sekarang ketimbang
bermain bekel, gasing, petak umpet, perbentengan, lompat tali, atau congklak.
Kalau di pedesaan mungkin kita masih bisa melihat anak bermain gasing, bekel
dan permainan sejenisnya tetapi di perkotaan pemandangan seperti itu sulit
untuk ditemui lagi.
Padahal banyak manfaatnya loh jika anak mau
diperkenalkan pada permainan tradisional. Untuk itu sebagai orangtua, mari kita
mengenalkan kepada anak anak kita bahwa permainan tradisional tidak kalah
menariknya dengan permainan modern. Dukungan orangtua dan lingkungan sangat
membantu agar permainan tradisional tidak punah dan tetap dikenal sepanjang
masa sebagai warisan budaya kita.
Berikut manfaat dan pengaruhnya bagi
perkembangan anak-anak kita yang wajib kita ketahui:
1. Anak belajar sportifitas
Melalui permainan tradisional seperti
congklak, anak belajar nilai sportif, di mana anak belajar menerima
kekalahannya atau kemenangan lawannya secara terbuka, bermain secara jujur dan
menghargai lawannya. Orangtua bisa memberi apresiasi kepada anak terhadap pencapaian
yang diperolehnya. Menang atau kalah bukan menjadi tujuan sebuah permainan
tetapi hargailah anak kita karena ia bisa bersikap sportif.
2. Melatih kemampuan fisik anak
Permainan modern sekarang ini jarang yang
menguras tenaga. Permainan sekarang dibuat lebih praktis dan simpel. Tidak sama
dengan permaianan tradisional seperti perbentengan, lompat tali yang
membutuhkan banyak gerakan. Permaianan ini sangat membantu motorik anak dalam
melaraskannya dengan berkoordinasi dengan anggota tubuh lainnya. Aktivitas ini
sangat membantu perkembangan kecerdasan kinestetik anak berhubungan dengan
setiap gerakan gerakan anak .
3. Lebih bersosialisasi
Hampir semua permainan tradisional menekankan
kebersamaan. Tanpa lawan atau teman, anak tidak bisa bermain suatu permainan.
Itulah hebatnya permainan tradisional. Di sini anak belajar bagaimana
berhubungan dengan orang lain, tidak secara individual, belajar menunggu
giliran, belajar berbagi dan belajar jujur dalam bermain.
4. Menggali kreativitas
Beberapa permainan tradisonal seperti congklak
dan membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk bali ternyata bisa mengasah
kreativitas anak. Anak dilatih untuk menyusun strategi permainan agar bisa
menang atau menciptakan permainan permainan baru dari bahan yang mudah
ditemukan. Pada permainan tradisional, pemain dituntut lebih kreatif membuat
peraturan permainan sendiri.
5. Belajar arti dari saling bekerja sama
Hampir semua permaianan tradisional dilakukan
secara berkelompok. Pentingnya saling kerja sama dan membantu tim dalam meraih
kemenangan wajib dilakukan. Pada permainan ini anak diajar agar tidak egois dan
memberi kesempatan pada timnya agar sama sama mempunyai kesempatan dalam
bermain.
6. Meningkatkan kepercayaan diri anak
Rasa percaya diri sangat dibutuhkan bagi
setiap anak untuk masa depannya. Ketika memulai untuk bermain, tidak ada satu
pun anak yang berharap akan kalah duluan, melalui permainan tradisional anak
akan belajar mengeluarkan semua kemampuannya untuk menang dan mengalahkan
lawannya. Rasa percaya diri inilah yang menjadi bekalnya kelak.
7. Belajar mengelola emosi
Pada saat bermain, anak akan meluapkan
emosinya dengan berteriak, tertawa, dan bergerak. Keterampilan mengelola emosi
secara tepat penting untuk dipelajari demi melatih kecerdasan emosional anak.
8. Mengajari anak untuk menghargai prestasi orang lain
Dalam beberapa permainan tradisional, anak
dituntut untuk bisa menerima kekalahan tim jika timnya kalah. Menghargai
kemenangan tim lawan membuat anak belajar untuk berbesar hati dan ikhlas.
9. Belajar bersikap demokratis
Pada permainan tradisional, anak-anaklah yang
menentukan syarat dan ketentuan dalam bermain. Anak anak belajar berunding
membuat keputusan siapa yang akan memulai permainan pertama. Anak juga
berunding dalam membagi kelompok bermain.
Memperkenalkan permainan tradisional kepada
anak artinya kita mengajarkan kepada anak untuk mengetahui nilai nilai luhur
yang dimiliki bangsa ini dan menghargainya sebagai warisan bangsa.
Komentar
Posting Komentar